Sepenggal Kegilaan di Pasek Jayaningrat Watersport
KABAR Gembira datang dari Pulau Dewata. Pusat perbelanjaan, mal, hingga berbagai destinasi wisata kembali diizinkan beroperasi.
Kelonggaran PPKM yang termaktub dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2021 pun sontak disambut antusias para pelaku usaha dan masyarakat luas.
Mendengar kabar demikian, Ibu Kos yang kebetulan sedang berada di Gilimanuk langsung tancap gas, mumpung banyak promo tentunya, hehe...
Maklum sudah begitu lama daerah tujuan wisata (DTW) ini dibuat mati suri oleh badai pandemi Covid-19.
Sasaran pertama Ibu Kos dan beberapa sahabat adalah Kuta Selatan, tepatnya di sebuah watersport beralamat di Jalan Pratama, Benoa Badung.
Pasek Jayaningrat Watersport nama tempatnya. Sebuah destinasi wisata bahari terfavorit dengan berbagai permainan watersport seru.
Tempat ini begitu akrab dalam ingatan Ibu Kos karena keseruan dan eksotika destinasi wisatanya belum pantas dinomorduakan apalagi dilupakan.
Sebelum pandemi, berlama-lama di tempat ini adalah agenda rutin Ibu Kos bersama puluhan emak-emak seprofesi (tukang plesir) hampir setiap weekend.
Beruntung, kali ini Rudianto, sang pengelola Pasek Jayaningrat Watersport sedang tidak begitu sibuk. Dari kejauhan dia melambaikan tangan menyambut kedatangan kami.
Usai menyuguhi kami wellcome drink, Rudi bercerita panjang-lebar tentang pengalaman survive sejak awal masa pandemi hingga PPKM Jawa-Bali diberlakukan.
Dia yakin, dibukanya kembali akses wisata di Pulau Dewata, meski baru sebatas wisatawan lokal, akan membuat perekonomian khususnya di dunia pariwisata menggeliat lagi.
"Protokol kesehatan tetap kita patuhi. Jadi tolong itu diperhatikan para pelancong yang akan berlibur ke sini," pintanya, Sabtu (11/9) siang.
Pengurus Persatuan Olahraga Selam Indonesia (POSI) Kota Denpasar ini menilai, antuasias masyarakat Bali sudah terlihat dari tingkat kunjungan wisatawan domestik (wisdom).
"Bagi wisatawan lokal, dengan tercapainya target vaksinasi 70 persen akan memberikan keleluasaan masyarakat mengunjungi destinasi wisata," tandasnya.
"Ini sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Dibukanya DTW ini menjadi sinyal positif bahwa border international market untuk pariwisata Bali harus segera dibuka,” timpal Rudi.
Kemudian, keringanan biaya rapid test dan PCR telah berdampak pada kenaikan jumlah penumpang moda transportasi udara mencapai 2.400 hingga 3.000 kunjungan. Padahal sebelumnya sempat anjlok ke angka 300-400 kunjungan per hari.
Karenanya, Rudi meyakini pemerintah serius menginginkan pariwisata Bali segera bangkit.
------------
Luas wilayah yang tidak seberapa, menjadikan Pulau Bali seolah berada di dunia tersendiri, bahkan cenderung berbeda dengan saudara terdekatnya, Pulau Jawa. Sejoli sunrise-sunset berpadu pasir putih dan deburan ombak bukan satu-satunya magnet bagi wisatawan.
Ketersedian fasilitas olahraga air atau watersport juga punya daya pikat tersendiri. Tidak berlebihan kalau Bali disebut sebagai surganya watersport.
Pasek Jayaningrat Watersport di Pantia Tanjung Benoa ini adalah tempat paling rekommended untuk olahraga air. Sebab tersedia sedikitnya 10 opsi watersports, yakni Flyboard, Flying Fish, Rolling Donut, Banana Boat, Sea Walker, Parasailing, Snorkeling, Jet Ski, Scuba Diving, Glass Bottom Boat dan Pulau Penyu.
Selain berkesempatan ngobrol dengan pengelolanya, hari ini Ibu Kos juga ketiban durian runtuh, Pasek Jayaningrat Watersport sedang promo banting harga gila-gilaan.
Hampir setiap permainan dibanderol mulai Rp 50 ribu, benar-benar edan.
Tersedia beberapa paket ekonomis -sesuai jumlah orangnya- dengan tetap mempertahankan kualitas layanan.
------------
So, tunggu apalagi? Jangan kalah dengan emak-emak.
Buat para penghuni kos-kosan, selamat ber-weekend-ria tanpa teror Ibu Kos.
Salam Djarum Super (djarang di rumah suka plesir) buat yang masih nge-camp di camping ground Ekowisata Serunting atau yang tengah bersiap basah-basahan di Arung Jeram Batu Balai nanti pagi...






keren abis Pasek Jayanigrat Watersport
BalasHapus