Wow..! Akhirnya Ekowisata Serunting Resmi Dijual

Anjung Betunggal di pinggir Danau Kawutan Serunting kini dalam tahap finishing pembangunan.


BUPATI Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi bersama Forkopimda setempat akan segera membuka Danau Kawutan Serunting sebagai pusat destinasi wisata ekologi unggulan, pada medio Oktober ini.

Grand opening tersebut menandai dimulainya Ekowisata Serunting yang mencakup tujuh desa wisata di Kecamatan Seginim dan satu desa di Kecamatan Air Nipis 'dijual' kepada para penikmat wisata alam terbuka.

Tim Grand Opening (Tim GO) Dayung Serunting Kompolmas sebagai penanggung jawab dan eksekutor Program Ekowisata Serunting mengabarkan, seremonial grand opening akan diisi dengan :

  • Peresmian Anjung Betunggal di pinggir Danau Kawutan Serunting.
  • Penandatanganan pakta integritas pengembangan Ekowisata Serunting.
  • Penebaran benih ikan mas.
  • Peletakan batu pertama pembangunan home stay dan galeri UMKM.
  • Penanaman pohon buah-buahan di sekeliling danau dan bendungan Babatan Ilir-Kota Agung.
  • Pengukuhan delapan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
  • Launching Rafting Vaganza.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan, H Yulian Fauzi MAP mengatakan, tujuan peresmian pembukaan destinasi wisata skala besar ini lebih ditekankan pada 'efek getar' yang bakal terimbas kepada ratusan destinasi wisata lainnya di Negeri Sekundang Setungguan.

Gagasan program Ekowisata Serunting, ungkap dia, tercetus sejak akhir 2019. Kemudian Dayung Serunting Kompolmas tampil sebagai organisasi eksekutor yang di fase awal berorientasi pada pembinaan SDM sadar wisata dan pelestarian alam.

"Sekarang yang ingin kita tampilkan di depan adalah delapan desa wisata yang berada dalam kawasan itu (Ekowisata Serunting-red). Nah, desa-desa ini akan jadi model percontohan menata desa wisata yang kreatif dan produktif," papar Yulian saat berbincang dengan Ibu Kos di kantornya, Jum'at (1/10/2021) pagi.

Camat Seginim Mardalena dan Camat Air Nipis Haryanto mengutarakan senada. Mereka berharap peresmian Ekowisata Serunting tidak hanya berdampak positif bagi delapan desa wisata di dalamnya, tapi juga bisa jadi pemicu motivasi desa-desa lain lebih kreatif dan inovatif.

Khususnya bagi desa-desa yang memiliki potensi wisata, seperti Agrowisata Lukap (Desa Tanjung Agung, Muara Pulutan, dan Padang Siring), serta Desa Suka Rami dengan Ekowisata Sepit Kancing dan Arung Jeram Batu Balai-nya yang diam-diam telah disorot para turis mancanegara (meski belum laku di pangsa pasar lokal).

Bupati Gusnan Mulyadi survey lokasi pembangunan Anjung Betunggal pada 4 Desember 2019 silam. Setelah gagal dibangun bersama di lokasi ini, kini Anjung Betunggal hampir rampung dibangun Dayung Serunting di seberang danau.

"Kehadiran desa digital (Dedi) tentu sangat membantu desa wisata (Dewi) dalam tansformasi dan promosi wisata. Untuk keduanya ini kita coba dorong desa-desa merumuskan dalam bentuk program aksi dan bisa diakomodir dalam APBDes," cetus Mardalena saat memboyong beberapa branding mitra usaha ke pusat kawasan Ekowisata Serunting, Senin (27/10/2021) lalu.

Dia mengimbau, pemerintah 21 desa se-Kecamatan Seginim tak perlu gerah dicibir saat akan menggali potensi wisata di desa masing-masing. Jadikan sebagai penambah motivasi. 

Dia mencontohkan, Dayung Serunting sendiri saat memulai program Ekowisata Serunting dan menggagas wisata arung jeram di Batu Balai tak luput dari cibiran dan fitnah.

Beberapa Pokdarwis binaan Dinas Pariwisata yang bermitra dengan Dayung Serunting juga bernasib sama.

"Bahkan salah satu usaha komersil yang menjadi penyokong utama dana organisasi itu pernah diboikot oknum 'hatters' tanpa alasan jelas. Saya intip terus perjalanan mereka, dan ternyata tekanan itu justru berbalik jadi motivasi," ungkapnya. 

Siapapun aktor-aktor di barisan organisasi itu, lanjut Lena, bukan persoalan. "Yang penting karya mereka (Ekowisata Serunting dan Arung Jeram Batu Balai-red) kini jadi milik kita bersama untuk kemajuan daerah," pungkasnya.

Terpisah, Jardi selaku anggota kehormatan Dayung Serunting mengisyaratkan urgensi peran Dinas Pariwisata dan pihak kepolisian selama menggarap Ekowisata Serunting setahun pertama.

"Di tahun kedua ini, Ekowisata Serunting kita launching dan persilahkan Pokdarwis mulai menjualnya untuk wisatawan umum," ungkapnya, Minggu (3/10/2021) pagi.

Jardi menegaskan, tidak ada alasan kuat bagi pemerintah desa tidak mendukung Pokdarwis mengembangkan kreatifitasnya, apalagi sampai lempar tanggung jawab anggaran ke pemerintah kabupaten.

"Jangan pernah terdengar lagi, ada pemerintah desa menolak usulan Pokdarwis dengan dalih Pokdarwis itu tanggung jawab dinas terkait di kabupaten. Itu keliru dan bisa blunder," tandasnya. 

Saat ini, terang Jardi, Dayung Serunting bersama Pokdarwis dan pihak-pihak berkompeten tengah berjibaku menyiapkan grand opening guna menjamu tamu perdana di Danau Kawutan Serunting yang dititah sebagai sentra konektifitas desa-desa wisata dalam kawasan Ekowisata Serunting.


-----------------------------------


Para anak kos yang hemat, cermat dan rajin menabung, segitu dulu ringkasan bincang-bincang Ibu Kos dengan para biang kerok di balik terbukanya Ekowisata Serunting sebagai destinasi unggulan di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Sebetulnya ada kisah unik tentang Anjung Betunggal yang akan ikut diresmikan Bupati Gusnan Mulyadi. Tapi kita bahas di lain waktu aja...

Selamat weekend dan tetap di jalur Djarum Super, djarang di rumah suka plesir!


Dukungan terus mengalir dari berbagai pihak demi terbukanya Ekowisata Serunting sebagai destinasi wisata unggulan dan model pengelolaan desa wisata yang kreartif dan produktif.




Komentar

Populer