Bajaj Chetak, Skuter India yang Sukses Menyamar

Tampang asli Bajaj Chetak lansiran 1980.

BODI Semlohay mirip Vespa Sprint, membuat banyak orang terkecoh dengan penampilan Bajaj Chetak, apalagi dalam kondisi bugil.

Sebab, sekilas memang mirip skuter buatan Piaggio Italia. Padahal antara Si Chetak dengan Sprint tidak punya hubungan famili, apalagi saudara sedarah.

Bersama tiga saudara kandungnya (Deluxe, Priya, dan Supaer) Chetak dilahirkan di India dan pernah merajai pasaran dunia skuter era 1970-an.

Chetak diambil dari nama kuda kesayangan Pratap Singh, maharaja legendaris di Rajput (India Barat) pada abad ke-15.

Sebagai 'bundo kanduang' Chetak, Bachraj Trading Corporation Private Ltd tidak serta-merta berani menyontek model Sprint ciptaan Piaggio. Ada sejarah panjang yang melatarbelakangi kemiripan dua skuter tangguh tersebut.

Awalnya, Bachraj Tradding Corporation Private Ltd hanya berperan sebagai pengimpor kendaraan roda dua dan tiga dari luar India, termasuk Vespa buatan Piaggio Italia, sepanjang era 1950-an.

Perusahaan yang kini berganti nama menjadi Bajaj Auto tersebut, baru dikaruniai bayi skuter pertama pada tahun 1961, tepatnya hampir dua tahun pasca mengantongi restu Pemerintah India dan ijab-kabul dengan Piaggio Italia untuk mengkloning model Vespa.

11 tahun kemudian, rumah tangga sakinah, mawaddah, warohmah (Samawa) tersebut dianugerahi keturunan baru bernama Chetak. Sejak saat itu, Bajaj Auto terus beranak-pinak hingga mencapai puncak produksi.

Permintaan pasar nyaris tidak terladeni, Chetak dan tiga saudara kandungnya diproduksi besar-besaran hingga mencapai 100 ribu unit per tahun.

Entah bagaimana strategi pencitraan Bajaj Auto kala itu, perlahan tapi pasti Si Bungsu Chetak berhasil dilegitimasi sebagai tunggangan idaman dan simbol prestise kaum menengah.

Kegilaan paling gokil yang berhasil terpatri di kalangan masyarakat India masa itu, Chetak adalah emas kawin wajib bagi para calon mempelai pria.

Otogrid dan Medium[dot]com mencatat, Si Chetak dan tiga saudara kandungnya dulu diidentikkan dengan keluarga berencana (KB), berarti dikendarai satu keluarga muda sekaligus karena ketangguhannya.

Penyamaran Bajaj Chetak
jadi makin sempurna
dengan polesan asesoris
milik Vespa Sprint.

Tiga dekade berlalu, Chetak pun beranjak dewasa dan harus menjalani facelift beberapa kali untuk mengikuti perkembangan zaman, lebih tepatnya untuk menyongsong hari tua atau menyiapkan reenkarnasi.

Kemunculan motor sport seperti Pulsar cs adalah tanda dihentikannya produksi skuter. Bajaj Auto tengah berupaya menginfiltrasi dunia motor sport.

Masa reenkarnasi pun tiba, tahun 2017 Chetak kembali muncul dengan versi metik dan memamerkan desain modern.

Sayangnya, Dewi Fortuna hanya menyertai Chetak versi lawas. Chetak modern sampai detik ini masih merangkak di level bawah normal di kelas skuter metik.

Sebaliknya, Chetak lawas masih memiliki jutaan penggemar fanatik di seantero jagad yang sulit tergantikan meski Bajaj Auto sendiri membenci fanatisme tersebut.

Yang bikin cemburu, harga Chetak lawas relatif lebih tinggi dibanding Chetak metik. Ini menunjukkan legitimasi Chetak lawas balum mampu dikalahkan propaganda pasar manapun, termasuk oleh Bajaj Auto sendiri.

Chetak lawas lebih digemari para pecinta skuter karena kualitas bahan dan ketangguhan mesinnya yang mampu menarik beban berat. Bahkan skuter-skuter lawas buatan Piaggio Italia saja tak mampu menggantikannya.


-----------------


Bagi yang punya hobi plesiran kaya Ibu Kos, skuter ini recommended banget dah...

Yang mau pinjam koleksinya Dedi Cepot juga boleh, asal jangan dijual, hehe..


Bajaj Chetak koleksi Dedi Cepot.



Komentar

Populer