Dewa Air Asal Bumi Khatulistiwa Dikirim ke Afrika Tengah

Bripda Muhammad Iqbal Ansyari
melaksanakan tradisi mencium
bendera merah putih
menjelang diberangkatkan
ke Bangui, Afrika Tengah.

PEMERINTAH Indonesia resmi mengirim Satuan Tugas Garuda Bhayangkara FPU 3 MINUSCA ke Bangui, Republik Afrika Tengah, Minggu 12 September 2021.

Formed Police Unit (FPU) United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic (MINUSCA) adalah satuan tugas kepolisian yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Satgas Garbha ini mengemban tugas dan wewenang sesuai mandat PBB. Di antaranya melindungi warga sipil dan menjaga fasilitas milik PBB di Afrika Tengah.

Menghadapi tantangan di medan tugas, tahapan seleksi ketat dan berbagai latihan telah dijalani para anggota Polri dalam Satgas Garbha tersebut sejak beberapa bulan sebelum diberangkatkan.

Salah satu di antara mereka adalah Bripda Muhammad Iqbal Ansyari, Sang Dewa Air kebanggan Korp Bhayangkara.

Bungsu dari dua bersaudara asal Kota Khatulistiwa Pontianak ini adalah satu-satunya polisi remaja dari Polda Kalimantan Barat yang berkesempatan menjadi bagian dari Pasukan PBB dalam misi kemanusiaan di Afrika Tengah.

Berbekal keahlian saat mengenyam pendidikan kejuruan Teknik Mesin SMTI dan fasih berbahasa asing, Iqbal lolos seleksi dan berhasil menuntaskan seluruh pelatihan sebelum akhirnya ditetapkan layak bergabung dengan pasukan perdamaian PBB.

Dia pun dipercaya menempati formasi mekanik Water Treatment dalam Satgas Garbha FPU 3 MINUSCA.

Medan tugas yang notabene tandus dan selalu mengalami krisis air bersih, menuntut formasi Water Treatment diawaki SDM mumpuni di bidang tatakelola sumber daya air baku hingga layak konsumsi yang dibutuhkan kontingen Satgas Garbha FPU 3 dan masyarakat Bangui.

Bripda Iqbal, bintara remaja
kebanggaan Indonesia,
orang tua, dan calon mertua.

Menggawangi tugas sebagai 'Dewa Air' tentu bukan satu-satunya keahlian Iqbal. Dia dikenal sosok multitalent, public speaking (MC dan Stand Up Comedy) mampu ia lakoni dengan baik di samping kemampuan multimedia.

'Budak Ponti' kelahiran 23 tahun silam ini berharap selama bertugas dalam misi perdamaian ini diberikan kesehatan dan kelancaran. Sehingga dapat turut mengharumkan nama Indonesia di mata internasional, serta memperkenalkan budaya Pontianak di luar negeri.


--------------


Selamat bertugas..!

Semoga misi kemanusiaan bagi rakyat Afrika Tengah sukses diemban, pulang dengan selamat dan ikutan Ibu Kos plesir ke berbagai belahan dunia lainnya.

Bagi para penghuni kos, Budak Ponti, Biak Sambas, Kamuda dan Sidak lainnya (wilayah hukum Polda Kalbar) yang berminat ikut jejak Iqbal, peluangnya masih terbuka sangat lebar, sebab kesuksesan bukan hanya milik orang-orang hebat, tapi juga hak orang-orang yang tak pernah bosan mencoba...

Tradisi mencium bendera merah putih
Satgas Garbha FPU 3 MUNISCA
menjelang diberangkatkan
ke Afrika Tengah.




Komentar

Populer